Senin, 24 April 2017

TEUNGKU AHMAD DEWI SANG PELOPOR SYARIAT ISLAM DI ACEH

TEUNGKU H. F. H. AHMAD DEWI.SANG PELOPOR SYARIAT ISLAM DIACEH. 

Teungku Haji Fakir Hakir Ahmad Dewi Adalah seorang tokoh ulama pendakwah, lahir 19 Januari 1951 di Dusun Bantayan, Gampong Keude, Kecamatan Darul Aman, Idi Cut, Aceh Timur. Ayahnya Teungku Muhammad Husen berasal dari Desa Meunasah Kumbang, Kec. Syamtalira Aron Aceh Utara. Kakeknya Teungku Hasballah, ulama besar dari Samudera Pase yang digelar Teungku Chik di Meunasah Kumbang. Teungku Hasballah Meunasah Kumbang menguasai Ilmu Tafsir, Bayan, Fiqh, Siyasah, dan Ilmu Mantiq. 


Tokoh berbadan atletis ini terkenal sebagai ulama moderat yang menguasai dengan baik bahasa Aceh, Perancis dan Inggris. Ketajaman pikirannya dikagumi oleh kawan maupun lawan. Pada saat perang kolonial Belanda di Aceh berkecamuk, beliau ikut bergabung dengan mujahidin lainnnya berperang di Samudera Pase. Selain itu beliau sangat ahli dalam Ilmu Faraid, ahli dalam hal dialog dan pidato, bakat ini sepenuhnya turun kepada Tgk. Ahmad Dewi. Ibunya bernama Dewi kelahiran Peudagee (Serdang Pedagai), Sumatera Utara, nama inilah yang kemudian menjadi nama belakang Teungku Ahmad Dewi. Nama lahir beliau adalah Ahmadullah, namun karena wajahnya yang mirip dengan ibunya, maka orang-orang mengaitkan dengan nama ibunya, disebutlah Ahmad Dewi. 

Akhirnya beliau lebih dikenal dengan nama Ahmad Dewi tinimbang Ahmadullah nama aslinya. Ahmad Dewi juga sempat menuntut ilmu di sebuah pesantren yang dipimpin oleh Tgk. H. Sofyan di Matang Kuli, sekitar tahun 1968 sampai 1970, setelah itu ia kembali ke Idi Cut. Saat itu dayah MTI tidak aktif lagi sepeninggal Tgk. Muhammad Thaib (w. 1968), dan kiblat pendidikan di Idi Cut telah beralih ke Dayah Darussa’dah Idi Cut di bawah pimpinan Tgk. H. Abdul Wahab. Pada masa ini Tgk. Ahmad Dewi juga sempat belajar pada Tgk. H. Abdul Wahab Idi Cut sambil bekerja mencari nafkah. 

Ketokohan sosok Teungku Ahmad Dewi menarik perhatian berbagai pihak dengan berbagai kepentingan. Sebuah informasi mengabarkan bahwa Teungku Hasan Tiro juga sempat mengadakan pertemuan khusus dengan Teungku Ahmad Dewi, di Jeunieb dalam masa-masa gerilyanya di Aceh. Ekses pertemuan ini, pada tahun 1977, Teungku Ahmad Dewi pun ditangkap aparat keamanan dalam penggerebekan di Dayah MUDI, Mesjid Raya, Samalanga karena diduga terlibat Aceh Merdeka (AM). Teungku Ahmad Dewi ditahan di Markas Laksus Drien Meuduroe, Geulumpang Payong, Kabupaten Pidie. Selama dalam tahanan, masyarakat tiada henti berkunjung menjenguk beliau sampai akhirnya dipindahkan ke Banda Aceh (ditahan di daerah Lampineung). 

Pada masa ini beliau sempat diisukan telah meninggal dunia, masyarakat yang menjenguk tidak bisa bertemu beliau sehingga masyarakat di kampung-kampung melaksanakan shalat jenazah ghaib untuk Teungku Ahmad Dewi. Pada hari Sabtu, 1 Maret 1991 pukul 09.00 wib, Tgk. Ahmad Dewi menerima surat dari abangnya Tgk. Muhsinullah. Ia diminta segera menjenguk abangnya yang sedang ditahan pasukan TNI di Tank Batre, Desa Alue Ie Mirah. Tgk. Ahmad Dewi berangkat dengan mengendarai mobil Chevrolet bersama supir bernama Asnawi. Pada waktu itu Aceh berstatus siaga, Operasi Jaring Merah dilancarkan di Aceh. 

Sejak kepergian hari itu, Teungku Ahmad Dewi tidak pernah muncul lagi di atas podium meyuarakan tegaknya syariat Islam di Aceh. Walaupun Teungku Ahmad Dewi telah tiada, pengikut-pengikut setianya selalu memperjuangkan agar di Aceh diberlakukan syariat Islam. Akhirnya pemerintah mengumumkan pemberlakuan syariat Islam di bumi Serambi Mekkah ini. Namun Teungku Ahmad Dewi sebagai tokoh pelopor pemberlakuan syariat Islam di Aceh, sampai hari ini tidak diketahui di mana kuburannya.

Tgk Ahmad Dewi meniggalkan seorang isteri dan tiga orang anak, Fatahillah, Fatimah Dewi, dan Abdul Aziz yang kala peristiwa penculikan itu masih tiga bulan dalam kandungan. Nama Abdul ‘Aziz merujuk kepada nama guru beliau di Samalanga (Abon ‘Abdul ‘Aziz Samalanga). Tgk. Ahmad Dewi telah mewasiatkan nama ini sebelum kepergiannya. Beliau berpesan kepada isterinya, jika anaknya laki-laki agar diberi nama ‘Abdul ‘Aziz.SELAMAT
JALAN GUREE.....

Kunjungi Channel Kami di SINI

Tidak ada komentar:
Write komentar