Senin, 01 Mei 2017

Tiap Amalan Kita Tergantung Pada "NIAT"

Semuanya Tergantung Pada Niat Kita

Dikisahkan tentang dua orang yang bersaudara, yang pertama taat beribadah kepada Allah, sedangkan yang satunya lagi adalah orang yang selalu bermaksiat kepada Allah. Saudara yang taat beribadah berkeinginan untuk melihat wujud iblis. Pada suatu hari, iblis menampakkan wujud padanya, seraya berkata, “Alangkah menyesalnya! Kamu telah menghabiskan banyak waktu dan menyia-nyiakan umurmu selama 40 tahun dalam menahan nafsu dan melelahkan badan dalam beribadah, padahal umurmu masih panjang. Seperti halnya umurmu yang telah lewat itu, maka gunakanlah waktumu yang sekarang untuk mengumbar hawa nafsumu.


Saudara yang ahli ibadah itu berkata dalam hatinya, “Aku akan turun menemui saudaraku yang berada di rumah tingkat bawah untuk menemaninya makan, minum, dan menikmari kenikmatan yang sangat disukai oleh nafsu. Lalu aku akan bertaubat menyesali semuanya dan beribadah kepada-Nya selama 20 tahun sisa dari umurku”. Ia pun turun dengan niat buruk seperti itu.

Sementara itu, saudaranya yang ahli maksiat tersadar dari mabuknya. Ia melihat dirinya dalam keadaan hina, berlumuran dengan dosa. Lalu, ia berkata dalam hatinya, “Sesungguhnya aku telah menghabiskan banyak waktu dalam kemaksiatan, menuruti hawa nafsu, sedangkan saudaraku selalu berbuat taat kepada Allah dan bermunajat kepada-Nya. Ia akan masuk surga lantaran amalan ibadahnya, sedang aku akan masuk neraka lantaran maksiat yang aku kerjakan”.

Kemudian, si pemabuk itu bertaubat dan berniat untuk beribadah. Ia naik ke rumah tingkat atas agar bisa menemani saudaranya beribadah kepada Allah. Ia naik ke atas dengan niat taat, sedangkan saudaranya yang ahli ibadah berniat turun untuk bermaksiat. Tiba-tiba, kaki saudaranya yang turun tergelincir dan menimpa sang saudara yang sedang menaiki tangga. Mereka berdua terjatuh dan meninggal dunia.

Maka saudara yang ahli ibadah akan dikumpulkan bersama ahli maksiat, lantaran niat maksiatnya, sedangkan saudara yang ahli maksiat akan dikumpulkan bersama ahli ibadah, lantaran niatnya beribadah.

Oleh karena itu, niat hamba memiliki konsekwensinya. Seorang hamba harus memiliki niat yang baik. Karena siapa saja yang memiliki niat yang baik, maka balasannya akan baik pula, dan jika niatnya buruk, balasannya akan buruk pula.

Ibm mudi mesra

Kunjungi Channel Kami di SINI

Tidak ada komentar:
Write komentar